NILAI KONSERVASI TARI BEDHAYA SURYASUMIRAT TERHADAP WANITA JAWA
Tari Bedhaya Suryasumirat dalam lingkungan Pura Mangkunegaran merupakan tarian yang relatif baru, tetapi telah dianggap sebagai pusaka Keraton. Tarian ini ditarikan oleh Sembilan orang Wanita. Wanita di dalam Keraton memiliki sikap yang sopan, patuh pada Raja dan bersedia mematuhi peraturan yang ada di Pura Mangkunegaran. Sikap Wanita Jawa pada umumnya lembah manah, sabar, dan juga bersifat swarga nunut neraka katut. Didalam gerak Tari Bedhaya Suryasumirat terdapat simbol-simbol karakter wanita Jawa. Karakter didefinisikan sebagai akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Konservasi nilai melalui pendidikan konervasi dianggap sangat penting untuk ditanamkan karena ditinjau dari konsep pendidikan sebagai suatu proses pembentukan watak dan kapasitas manusia, maka nilai moral pada diri seseorang akan terbentuk dan terintegrasi menjadi satu pedoman hidupnya. Dari Latar Belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil 1) bagaimana Karakteristik Wanita Jawa dalam Gerak Tari Bedhaya Suryasumirat, 2). Bagaimana Representasi Nilai Karakter dalam Konservasi Budaya melalui Gerak Tari Bedhaya Suryasumirat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paparan secara deskriptif. Subjek penelitian adalah Tari Bedhaya Suryasumirat di Pura Mangkunegaran. Hasil pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Teknik analisis data terbagi dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil wawandcara dan observasi yang sudah terkumpul termasuk di dalamnya dokumnetasi, gambar- gambar, foto-foto, catatan lapangan, catatan pribadi, serta dokumen-dokumen lainnya setelah dipelajari, ditelaah serta diteliti kemudian direduksi menjadi sebuah abstraksi.